Jumat, 12 Desember 2014

Globalisasi

Assalamualaikum wr.wb.

yang terhormat kepala sekolah SMP Bahtera
yang terhormat wakil kepala sekolah ....
yang terhormat guru-guru ...
beserta seluruh murid ... yang berbahagia.

Salam sejahtera..

Puji syukur saya ucapkan pada tuhan yang maha esa, karena atas kehendaknyalah kita semua bisa berkumpul disini, saya juga berterima kasih pada guru-guru yang sudah menyelenggarakan acara ini. tidak lupa saya ucapkan terima kasih pada teman-teman yang sudah memberi dukungan ...

Pada kesempatan kali ini, saya akan membawakan pidato yang bertemakan “globalisasi.” Saya ingin mengajak untuk mengingat kembali, sebagian gaya hidup yang sudah kita kerjakan dikeseharian kita hingga tanpa kita sadari perihal tersebut jadi penyebab berlangsungnya globalisasi.
apakah globalisasi sangat punya pengaruh didalam kehidupan kita ?
saya mengharapkan pada kesempatan kali ini kita jadi tahu, seberapa besar dampak globalisasi didalam kehidupan kita.

Apa itu globalisasi? Globalisasi sendiri berasal dari kata “globe” yang artinya dunia dan “sasi”  yang artinya proses. Jadi globalisasi bisa diartikan proses yang mendunia. Lebih jelasnya pengertian globalisasi adalah proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek kehidupan ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan lebih besar dalam kehidupan internasional. Pentingnya globalisasi bagi indonesia itu apa? Globalisasi berperan dalam upaya peningkatan peranan ekonomi, kemampuan perekonomian nasional, pengurangan pengangguran dan kemiskinan dikaitkan dengan hubungan luar negri yang cepat.


Dampak globalisasi, pastinya seluruh segi kehidupan rasakan pengaruhnya. Contohnya, di bidang transportasi. Tiap  hari kita bisa lihat seluruh jalur raya dipadati oleh beragam jenis kendaraan bermotor. contohnya mobil. walau sebenarnya, sebelum mobil ditemukan, orang dapat jalan kaki untuk menempuh satu perjalanan, apalagi yang sangat jauh. tak hanya di bidang transportasi, segi kehidupan yang terkena efek globalisasi yaitu telekomunikasi. sekarang ini hand phone yaitu alat komunikasi yang telah dimiliki oleh tiap-tiap orang. tak hanya hand phone, yang tidak kalah mutlak yaitu internet. globalisasi layaknya mengharuskan kita untuk mempunyai computer yang dilengkapi dengan jaringan internet.

Di bidang kuliner, dampak globalisasi juga cukup besar. makanan khas barat jadi amat popular di seluruh dunia. contohnya pizza hut, kfc, cfc, hoka hoka bento, dan seterusnya. perihal ini mengakibatkan makanan khas didalam negri jadi kurang diminati. yang tidak kalah mutlak, segi kehidupan yang juga rasakan efek globalisasi yaitu fashion. sekarang ini trend yang amat mendunia yaitu dari negara-negara barat. bila orang indonesia lebih menentukan trend luar negri, siapakah yang dapat melestarikan budaya indonesia ?

Bidang olahraga juga rasakan efek globalisasi. sekarang ini seluruh dunia amat meminati pertandingan sepak bola, basket, bulu tangkis, serta lain sebagainya. tidak cuma aktivitas olahraganya, alat-alat pendukung ikut merasakan efek globalisasi. contohnya sepatu. sepatu jadi alat pendukung yang amat mutlak. model serta wujud sepatu harus sesuai dengan olahraganya.

Setiap orang merasakan pengaruhnya. sebagai warga penduduk yang baik, kita mesti dapat menghadapi dampak globalisasi. kita mesti dapat mengambil nilai-nilai positif serta buang nilai-nilai negatifnya. contohnya, dengan menyeleksi budaya asing yang masuk ke didalam negri kita. kita mesti dapat menentukan budaya yang baik, yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di negri kita. dikarenakan budaya didalam negri yaitu ciri khas negri kita sendiri, yang perlu kita jaga. supaya tidak kehilangan info, kita mesti ikuti perubahan info serta teknologi. Itu semua tergantung dari sikap,  kemauan serta keinginan masing-masing.

Bapak ibu guru yang saya hormati serta teman teman yang saya cintai, semoga apa yang sudah saya berikan tadi dapat berguna untuk kita semua. terima kasih atas perhatiannya. sekian dari saya. Wassalamualaikum wr.wb.

Menulusuri Sajarah Gedong Sate sarta Ulin ka Saung Angklung Udjo

Selasa, 18 November 2014
Senen,10 Nopember 2014. Pas pisan kalawan Dinten Pahlawan. SMP Bahtera ngayakeun field trip ka Gedong Sate sarta Saung Angklung Udjo. Field trip nyaeta salah sahiji kagiatan taunan anu diayakeun SMP Bahtera. Babuk 07.30 murid-murid SMP Bahtera ngariung di lapang kanggo mendapat pengarahan. “Kalian bade dibagi barobah kaayaan 6 jumplukan,salaki-salaki sarta awewe dipisah.” Pak Budi ngeceskeun. Jumplukan bade dibagi ka jero dua beus. Sesampainya di Gedong Sate,urang dibere teurang ngeunaan sajarah wangunan ieu.di antarana nyaeta,Gedong Sate anu dina mangsa Hindia Belanda eta disebut Gouvernements Bedrijven(GB),peletakan batu kahiji dipigawe ku Johanna Catherina Coops,putri cikal Walikota Bandung, B. Coops sarta Petronella Roelofsen,ngawakilan Gubernur Jenderal di Batavia,J.P. Graaf van Limburg Stirum dina ping 27 Juli 1920,mangrupa kenging perencanaan hiji tim anu diwangun ti Ir.J.Gerber,arsitek anom kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland,Ir. Eh. De Roo sarta Ir. G. Hendriks sarta pihak Gemeente van Bandoeng,dipupuhuan Engkol. Pur. VL. Slors. Gedong Sate tangtung diatas lahan salega 27.990 , 859 m²,lega wangunan 10.877 , 734 m² diwangun ti Basement 3.039 , 264 m²,Lante I 4.062 , 553 m²,tepas lante I 212 , 976 m²,Lante II 3.023 , 796 m²,tepas lante II 212.976 m²,manara 121 m² sarta tepas manara 205 , 169 m2. Gerber sorangan memadukeun sababaraha aliran arsitektur ka jero rarancangna. Kanggo jandela,Gerber nyokot temamoor Spanyol,sedengkeun kanggo wangunan na dalah Rennaisance Italia. Husus kanggo manara,Gerber ngasupkeun aliran Asia,yaktos gaya hateup pura Bali atawa pagoda di Thailand. Di penclut na aya " cucuk sate " kalawan 6 buah ornamen sate (versi sanes nyebutkeun jambu aer atawa melati),anu melambangkeun 6 juta gulden - jumlah waragad anu dipake kanggo ngawangun Gedong Sate. Dina lalampahan na semula diperuntukkeun kanggo Departemen Lalulintas sarta Pagawean Umum,sumawonten barobah kaayaan pusat pamarentahan Hindia Belanda sanggeus Batavia dianggap atos henteu nyumponan sarat minangka pusat pamarentahan margi hal mekar na,ku kituna dipake ku Jawatan Pagawean Umum. Ping 3 Desember 1945 lumangsung kajadian anu ngaleeut korban tujuh jalmi nonoman anu ngabela Gedong Sate ti serangan pasukan Gurkha. Kanggo ngeling-ngeling ka tujuh nonoman eta,dipangnyieunkeun tugu ti batu anu ditendeun di pungkur halaman Gedong Sate. Luhur parentah Menteri Pagawean Umum dina ping 3 Desember 1970 Tugu kasebat dipindahkeun ka halaman payun Gedong Sate.
Gedong Sate saprak warsih 1980 dipikawanoh kalawan sebutan Kantor Gubernur margi minangka pusat kagiatan Pamarentah Propinsi Jawa Kulon,anu kawitna Pemerintahaan Propinsi Jawa Kulon menempati Gedong Kerta Mukti di Jalan Bragabandung.
Eta pisan sakedik sajarah ti Gedong Sate anu dipikanyaho ku murid-murid SMP Bahtera. 

Sanggeus eta,murid-murid SMP Bahtera nuju Saung Angklung Udjo.ditu urang tiasa mikawanoh sagala rupa talari atawa budaya ti Jawa Kulon. Urang ditingalkeun sepertos naon pintonan wayang orok2an. Kaliwat aya oge ibing kedok,kuda renggong,arumba,sarta anu utami nyaeta kaulinan angklung. Para panongton oge diajak kanggo ulin angklung sareng sarta oge nembang sareng. Sewang-sewang jalmi nyepeng hiji buah angklung. Tembang anu urang mainkan diantarana nyaeta tembang indung. Pamungkas,sababaraha panongton diajak kanggo ngibing sarta ulin sareng. Sepertos injit-injit sireum,oray naga,sarta seueur keneh deui. Saung Angklung Udjo nyaeta tempat anu pas kanggo berwisata.
Tabuh nembongkeun babuk 15.40,waktuna kanggo balik ka sakola sarta beristirahat. (AsyifaNM)


Senin, 01 Desember 2014

12 MENIT

Buku ini menceritakan tentang sebuah marching band yang didirikan di Kaltim. Nama marching band ini adalah Marching Band Bontang Pupuk Kaltim. Di dalam marching  band ini terdapat anak-anak yang tak takut untuk meraih mimpi. Ada anak-anak yang asli sana dan ada juga anak-anak dari luar Kaltim.  Yang melatih marching band ini adalah seorang lulusan sekolah musik amerika yang juga anggota marching band internasional. Ia diminta oleh manajer perusahaan pupuk bontang yang ternyata adalah mantan kekasih rene. Perempuan ini kuliah di fakultas Music Education and Human Learning. Sejak kecil ia memang sangat tertarik dengan yang namanya drum.

Elaine, gadis tujuh belas tahun yang pintar,  ia mempunyai seorang pekerja keras asal Jepang,  yang bersikeras agar anak gadisnya mengutamakan sekolah daripada bermusik. Untunglah Elaine mempunyai seorang Ibu yang lembut hati dan bijaksana yang selalu siap melindungi dan membelanya. Elaine adalah gadis pemain biola yang bisa dikatakan cukup hebat. Dia sangat disenangi di sekolahnya, dan dia mencintai sekolahnya. Dengan pilihan yang amat sulit baginya dari awal kepindahanya dari Jakarta ke Bontang. Ketika sekolah di Bontang juga ia mendapatkan pilihan yang amat sulit yaitu pilihan antara mengikuti Olimpiade Fisika mewakili sekolahnya yang akan membuat ayahnya bangga atau mengikuti lomba Grand Prix Marching Band sebagai Field Commander.

Tara,  gadis manis berkerudung yang harus rela kehilangan sebagian pendengaranya karena kecelakaan yang dialaminya bersama  ayahnya.  Peristiwa itu  membuat gadis ini merasa bersalah tak berkesudahan atas kematian ayahnya. Di sisi lain sepeninggal Ayahnya, Ibunya memilih meninggalkanya untuk melanjutkan studi di luar negeri, demi kehidupan yang lebih baik di masa datang  bagi dirinya dan Tara. Kesedihan mendalam,  keterbatasan pendengaran dan merasa diperlakukan tidak adil ,  membuat Tara menjadi   remaja yang sangat labil dalam menyikapi  berbagai masalah yang menghinggapinya. Beruntung memiliki   Oma dan Opa yang melimpahkan segala kasih sayangnya kepada cucu satu – satunya itu  dan mendukung penuh talenta bermusik Tara yang tak berkurang sedikitpun, meski  indera pendengaranya telah berkurang. Ia hidup dengan alat bantu untuk mendengar yg terpasang ditelinganya. Tara sempat berputus asa ketika mengikuti marching band ini, dia tidak tahan dengan bentakan dari pelatihnya, yaitu Rene. Permainannya cukup bagus, ia diperlukan dalam marching band ini. Akhirnya rene pun membujuknya untuk ikut masuk ke dalam marching band kembali. Dan tara pun mau untuk masuk lagi  dan berlatih di marching band ini.

Lahang, anak laki – laki satu-satunya dari pemuka adat suku Dayak, meski  derita dan kekurangan daya  selalu melingkupinya,  tak mengurangi semangat untuk menggapai cita – citanya untuk  melihat tugu Monas, sebagai simbol sebuah kemajuan dan keterbukaan mata sebagai anak daerah. Dan satu – satunya tiket untuk bisa mencapai Monas adalah dengan menjadi  anggota tim inti Marching Band. Kemana-mana lahang selalu membawa kertas peninggalan ibunya yg bergambar monas itu. Di tempa segala derita membuat Lahang menjadi anak yang luar bisa kuat dan berani memutuskan sesuatu meski itu sebuah hal yang sangat sulit sekalipun. Ketika sudah hampir tampil di jakarta, ia mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal. Memang, sebelum lahang berangkat ke jakarta. Ayahnya sudah sakit parah. Awalnya lahang hampir tidak pergi, tetapi dia juga ingin membanggakan ayahnya. Akhirnya dengan perasaan bimbang dia pun pergi ke jakarta.

Latihan-latihan yang mereka jalani cukup berat, suka dan duka mereka lewati bersama. Dan sebelum mereka pulang, rene sang pelatih memberikan kata-kata motivasi. Dan mereka pun selalu meneriakkan kata “vincero”. Ketika ke jakarta, anak-anak bontang ini terkagum-kagum. Sangat lucu. Akhirnya latihan dan kerja keras mereka selama ini terbayarkan.

Sampailah di tempat lomba diadakan. Masing-masing marching band yang ada memiliki keunggulan. Ada yang kostumnya sangat bagus. Ada yang pelatihnya bagus, cara melatihnya itu seperti menghipnotis anak-anak didiknya. Dan masih banyak lagi. Anak-anak marching band pupuk bontang kaltim ini pun mulai tidak percaya diri. Tapi rene tetap memberi semangat.

Tibalah saatnya mereka tampil. Karena elaine sedang dihukum oleh ayahnya karena ketahuan lebih memilih marching band ini ketimbang dengan olimpiade fisika, maka dia dilarang untuk ikut lomba marching band ini. Dan diam di rumah. Akhirnya posisinya sebagai field commander digantikan oleh seorang field commander yang lama yang sebenarnya sedang sakit dan duduk di kursi roda. Diam-diam elaine pergi ke lomba itu tanpa sepengetahuan ayahnya. Setibanya disana dia langsung naik ke panggung dan menggantikan field commander yang lama (lupa namanya). Semuanya cukup terkejut tetapi sangat senang melihat kedatangan elaine. Elaine melihat ke sekeliling, dan dia melihat ayahnya sedang duduk disamping ibunya dan menontonnya. Akhirnya dimulai pun permainan mereka. Sangat memuaskan. Setelah selesai semua orang bertepuk tangan, sangat meriah. Termasuk ayahnya elaine. Dia merasa sangat bangga dengan elaine. Mereka semua saling berpelukan bahkan ada yang sampai menangis. Tapi itu tangisan bahagia. Yang awalnya lahang sudah hampir pulang karena mendengar berita ayahnya meninggal, dan berkat perjuangan rene untuk membujuknya berhasil dan dia tidak jadi pulang. Elaine pulang lebih cepat, dia sudah dipanggil ayahnya. Dan ayahnya pun sangat bangga dengan anak satu-satunya itu.

Mereka mendapatkan juara. Juara harapan. Mereka sangat senang. Kerja keras mereka selama ini terbayarkan dengan keberhasilan mereka. Rene sangat bangga. Anak-anak didiknya bisa juara. Tidak disangka-sangka. Dan berakhirlah semuanya dengan senyuman dan tangisan yang mewakili rasa bahagia mereka semua.


~ TAMAT ~

Minggu, 16 November 2014

Internet Sehat

Rabu, 12 November 2014. Hari ini kami kedatangan seorang tamu. Namanya Ibu Intan Permata Sari  (Beliau juga adalah orang tua dari salah satu angkatan pertama SMP Bahtera). Akan ada penyuluhan lagi. Temanya “Internet  Sehat”.  Kebetulan yang menjadi panitianya adalah murid-murid dari kelas 9. Termasuk saya. Sebenarnya awal rencana, kami akan mengundang narasumber dari Zero Waste. Tapi karena terjadi sedikit perubahan akhirnya kami menggantinya menjadi Internet Sehat.  Pagi- pagi kami murid kelas 9 mulai membereskan aula. Menggelar karpet, menyusun meja, menata tempat sampah, dll. Kami memulai acara pada jam pelajaran ke tiga.  Acara ini juga dalam rangka pembelajaran PLH. Jadi sampah harus dibuang sesuai dengan kategorinya masing masing. Sebisa mungkin kami tidak menghasilkan sampah dari acara itu. Jadi kami meminta murid murid SMP Bahtera yang hadir untuk membawa lunch box  dan botol minum sendiri. Tentunya yang kosong. Kalaupun ada yang tidak membawa kami menyediakan tempat peminjamannya. Untuk air kami menyediakan dispenser. Jadi tidak perlu membeli aqua gelas satu kardus. Acara dibuka oleh MC kita, Ningsih. Setelah itu Bu Uyun sedikit menjelaskan tentang Zero Waste. Lalu masuklah ke acara inti. Yang saya ingat tentang penjelasan internet sehat adalah kurang lebih seperti ini.  Pengguna internet yang sehat itu tidak menghabiskan seluruh waktunya di depan gadget. Spam yang masuk harus dihapus. Dan jangan pernah sekali kali membukanya. Bisa saja itu adalah situs yang tidak baik dan bisa saja membawa virus. Situs yang tidak baik bisa mengganggu pikiran kita. Oh iya, mungkin masih banyak murid murid, tidak hanya murid mungkin. Yang ketika membuka internet untuk mencari atau mengerjakan tugas sekolah  pasti akan membuka tab tab lain selain tab tujuan kita awalnya membuka internet. Ya sebenarnya saya sendiri seperti itu. Dan juga jangan menyimpan komputer atau semacamnya dikamar sendiri. Ketika membuka internet harus diawasi orang tua. Jangan membuka iklan iklan yang tidak jelas. Yang paling penting ketika di media sosial ada orang yang tidak kita kenal mengajak ketemuan tidak usah ditanggapi. Kalo perlu orang itu di hapus pertemanannya dengan kita. Apalagi untuk anak perempuan. Batasi lah waktu kita untuk bermain gadget. Mungkin paling lama satu jam. Berlama lama didepan gadget itu tidak baik untuk kesehatan. Terutama mata. Berjam-jam menatap layar gadget.  
Itu saja yang bisa saya ceritakan tentang internet sehat. semoga bermanfaat :)

#latepost


Rabu, 08 Oktober 2014

Omelette Party

PBC. Project Based Curiculum. PBC adalah salah satu kegiatan SMP Bahtera.  Jadi setiap selesai ulangan semester, SMP Bahtera ini mengadakan home visit. Home visit itu adalah guru-guru wali kelas datang ke rumah murid-muridnya untuk melaporkan hasil nilai selama kami UTS. Biasanya home visit ini berlangsung selama tiga hari. Nah, selama tiga hari ini murid-murid SMP Bahtera libur. Atau lebih tepatnya belajar dirumah. Kami diberi proyek. Individu. Proyek kali ini adalah membuat omelette. Membuat omelette ini sudah mencakup semua mata pelajaran. Saya akan bercerita ketika saya membuat omelette ini. Begini ceritanya ...
Selasa, 7 oktober 2014. Pagi-pagi sekali saya dan tante pergi ke pasar tradisional. Pasar Kiaracondong. Kami kesana menggunakan motor. Karena jarak rumah ke pasar lumayan jauh kalau berjalan. Kami sempat salah jalan. Tapi akhirnya sampai juga di pasar. Sangat ramai. Pertama saya membeli ayam dulu. Saya menggunakan tas daur ulang saya dari spanduk bekas yang diberikan oleh sekolah. Pembuatan tasnya dibantu oleh adik sepupu saya yang bernama alya. Tas itu dibuat dihari sabtu pagi. Setelah membeli ayam, kami membeli bayam dan telur. Kebetulan tempatnya berdekatan. Setelah itu kami masuk kedalam pasarnya. Tante lisa membeli bahan bahan untuk membuat Coto Makassar. Hmmm.. yummy. Lalu setelah semuanya telah terbeli kami pun pulang. Bandung, jalanannya sangat padat. Saya dan t lisa sangat tegang. Setelah sampai di jalan yang lumayan sepi kami berdua menghela nafas. Kapok deh di bandung keluar dengan menggunakan motor.
Sampai di rumah pertama saya merapihkan barang belanjaannya. Dimasukkan kedalam kulkas. Rasanya ingin merebahkan diri di kasur. Saya pun naik dan beristirahat sebentar sambil membaca-baca cara pembuatan omelettenya. Agak bingung juga. Akhirnya saya memutuskan untuk melihat proses pembuatannya diyoutube. “How to make omelette” saya mengetikkan kalimat itu. Dan muncul banyak sekali cara-cara pembuatan omelette. Setelah saya mengerti dan istirahatnya juga sudah cukup saya pun turun dan mulai memasak omelettenya. Ternyata tante lisa sedang memasak coto juga. Awalnya saya hanya ingin mencincang daging ayamnya saja, eh malah keterusan membuat omelettenya. Saya pun mencincang daging ayamnya. Lalu mengiris kasar bayamnya. Saat saya sedang mengiris bayam ternyata ada wali kelas alya datang untuk home visit. Saya pun disuruh membuat sambel dulu untuk dimakan bersama coto nanti. Lalu saya pun melanjutkan lagi. Oh iya, daging ayam dan bayam itu adalah isi dari omelettenya nanti. Selanjutnya saya mulai membuat adonan telurnya. Pertama saya memecahkan 4 butir telur dan mengocoknya hingga rata. Lalu saya mencincang bawang putihnya dan mencampurkannya ke dalam telur yang sudah dikocok tadi. Tidak lupa memasukkan garam dan merica bubuk. Lalu di mangkok yang lain saya mencampurkan tepung terigu dan tepung maizena. Tidak lupa ditambahkan air. Saya mengaduk campuran tepung itu lalu adonan telurnya ditumpahkan ke dalam mangkok yang berisi tepung-tepung tadi. Dicampurkan hingga rata. Sambil mengocok adonan telurnya saya juga memanaskan wajan untuk menggoreng telur itu. Pada saat proses memasak itu saya harus mengabadikannya. Untung adik sepupu saya itu mau dimintai tolong untuk memfoto saya. Tante lisa membantu saya ketika menggoreng telurnya. Pertama tante lisa menumpahkan setengah adonan. Tapi adonan yang ini di lipat. Saya baru ingat kalau nanti omelette ini akan dibagi menjadi delapan bagian yang sama besar. Ini berhubungan dengan pelajaran matematika. Untung masih ada sisa adonannya. Tante lisa meminta saya untuk menambahkan 2 butir telur lagi. Saya pun mengocok dua butir telur itu. Saya juga menambahkan sedikit garam. Mungkin karena itu omelette nya keasinan. Saat menggoreng belum terlalu kering saya pun menaburkan daging ayam yang sudah dicincang dan di sangrai atau digoreng tanpa minyak dan juga menaburkan bayam yang sudah diiris kasar. Setelah itu tante lisa membalikkan telur tadi agar baliknya sama-sama matang. Saat menggoreng ini juga harus diabadikan. Setelah matang saya menaruh omelette itu dipiring dan dibagi menjadi 8 bagian yang sama besar. Lalu saya pun meminta orang-orang dirumah untuk mencobanya. Saya juga ikut mencobanya. Asin. Saya pun menambahkan kecap. Jadi sangat enak. Langsung ludes semua. Dan akhirnya tidak sempat diabadikan. Sampai-sampai ada yang tidak kebagian. Apalagi shadra, sepupu saya yang sama-sama bersekolah di SMP Bahtera. Dia mengambil adonan pertama yang salah untuk dia makan bersama nasi. Dan dia makan sendiri. Tapi tidak apa-apa. Saya senang karena omelette buatan saya habis. Dan tidak lupa saya membersihkan tempat saya memasak tadi. Alat-alat yang saya gunakan dicuci. Dan mungkin saat itu saya sedang mood membersihkan. Jadi sekalian saya membersihkan ruang makan. Sebenarnya omelette itu sama saja seperti telur dadar. Cuma mungkin namanya yang keren saya  jadi berpikir bahwa pembuatannya juga susah. Atau bahasa anak jaman sekarang “rempong”.

Sekian dari pengalaman saya saat mengerjakan PBC






Rabu, 24 September 2014

MENDAKI GUNUNG LEWATI LEMBAH

Ya seperti lagu film kartun yang sering di putar di stasiun tv yang dulu. Ninja hatori. Mendaki gunung  lewati lembah . Siswa siswi SMP Bahtera akan hiking ke Curug Bugbrug. Semuanya ikut, kecuali teman kami yang bernama Amir dan Aryya. Sayang sekali mereka tidak bisa ikut. Kami kumpul disekolah jam 07.00 WIB. Sebelum berangkat kami diberi pengarahan dan penjelasan dulu oleh pak beben dan pak budi. Murid murid dibagi menjadi 12 kelompok. Dan tentu perempuan dan laki laki dipisah. Masing masing kelompok ada pembimbingnya. Para guru. Dari sekolah kami naik bus menuju kesana. Ada 2 bus. Perjalanan kesana lumayan jauh. Ternyata di bus satu semuanya murid laki laki. Tidak ada murid perempuan. Ya karena memang di SMP Bahtera ini mayoritas laki laki dan murid perempuannya sangat sedikit. Belum jauh dari sekolah sudah ada yang menawarkan makanan. Di bus ini guru yang ada hanya ibu ai. Guru bahasa indonesia di kelas 8 dan kelas 9.
Tidak terasa kami sudah sampai ditempat tujuan. Kami pun turun dan mulai mengabsen lalu berbaris sesuai dengan kelompok masing masing dan pembimbingnya. Saya sekelompok dengan teman sekelas saya Afifah, Luthfia (8), Putri (7). Guru pembimbingnya adalah Bu Selvi. Setelah itu kami pun mulai berjalan. Baru beberapa langkah kami sudah bertemu dengan tanjakan. Dan tanjakan luar biasa sekali. Kami mendaki. Cukup lama juga. Sesampainya diatas kami semua langsung duduk meluruskan kaki. Ini baru awal perjalanan sudah capek duluan. Ternyata dibelakang kami ada para ibu guru yang juga ikut berjalan. Kami pun memberi semangat kepada mereka. Istirahat selesai. Kami lanjut berjalan. Jalannya berdebu. Untung kami sudah memakai masker. Tidak lama kami keluar dilapangan yang bisa dibilang sangat luas. Indah. Tapi kami harus tetap melanjutkan perjalanan. Dan ternyata harus bertemu dengan tanjakan lagi. Tapi kali ini tanjakannya pendek. Kami melewati padang rumput yang sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat luas. Ada peternakan sapi juga. Saya, Afifah, dan Bu Selvi sempat berfoto dan selfie. Lalu kami lanjut berjalan dan melewati perkampungan. Sesekali berhenti untuk beristirahat dan minum.
Singkat cerita, kami tiba di pos 1. Ada mesjid disitu. Kami beristirahat bersama sama. Ada yang makan, minum, duduk duduk saja dll. sebelum kami melanjutkan perjalanan kami sempat berfoto. Beberapa kali jepret dan akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan kami. Mendaki, menurun, jalan sempit, kanan kiri jurang. Tapi kami tetap bersemangat. Dengan hati hati kami melewati jalan itu bersama sama. Lalu kami tiba di dataran  yang kecil. Kami duduk lagi disana sambil menunggu guru guru yang lainnya datang. Kami bermain games dengan menggunakan koran. Jadi semua anggota kelompok harus masuk kedalam koran itu. Terserah bagaimana pun caranya. Murid laki laki saling menggendong satu sama lain. Sedangkan kelompok saya merobek koran itu sehingga menjadi lingkaran dan kami pun masuk kedalamnya. Sayangnya korannya robek dan harus mengulang lagi. Kelompok pertama yang selesai boleh jalan duluan. Saya dan teman- teman tidak menyerah terus mencoba. Ternyata  Bu Selvi ini sangat suka selfie. Setiap ada pemandangan yang bagus kami berfoto. Oh iya sebelumnya kami melewati kebun teh. Sangaaaaaaat indah. Kami sempat berhenti disana dan mengambil beberapa foto. Perjalanan dilanjutkan. Melewati jalan yang licin, terjal, sangat mengerikan. Ada beberapa murid yang jatuh. 
Masih jauh ternyata dari dataran itu ke air terjunnya. Kami berjalan beriring-iringan. Tidak lupa berfoto. Tidak berapa lama kemudian suara air terjunnya mulai terdengar. Menambah semangat kami untuk berjalan dan cepat sampai pada tempat itu. Jalan turun menuju air terjunnya sangat mengerikan. Turunan yang licin. Saya sempat terjatuh sekali. Penuh perjuangan untuk sampai ketempat itu. Setelah melewati rintangan yang ada kami pun sampai disambut dengan guru-guru dan teman teman yang sudah lebih dulu sampai. Mereka sedang bermain air. Saya melepas sepatu dan kaos kaki saya lalu ikut bergabung untuk bermain air. Ternyata airnya sangat dingin. Akhirnya saya tidak jadi turun hanya melihat lihat saja. dan mengagumi keindahan alam itu. Guru guru sedang menyiapkan makan siang. Dengan ngaliwet. Tidak lama setelah itu kami mau berfoto tapi harus masuk kedalam air. Dengan terpaksa selangkah demi selangkah saya berjalan memasuki air. Dan sialnya ada teman teman yang iseng menyiramkan air. Sangat dingiin. Selesai berfoto, buru buru saya keluar dari air. Tapi terlambat. Teman teman lebih cepat menyiram air kepada saya. Dan basah kuyup sudah. Semuanya juga kena. Kami buru buru berganti baju karena sangat dingin. Kamar mandi disana hanya ada satu. Dan kami harus bergantian memakainya. Seusai berganti baju kami pun makan bersama diatas daun pisang. Tradisi sunda. Ngaliwet. Penuh kebersamaan. Ada yang berfoto juga ternyata. Makanan diatas daun pisang ini semuanya harus habis. Kami pun berusaha untuk menghabiskannya bersama. Daun pisang sudah bersih. Tidak ada makanan yang tersisa. Kami pun sempat bersantai sebentar. Tak lama kemudian kami akan melakasanakan shalat dzuhur berjamaah. Dzuhur dan ashar dijamak. Karena perkiraan kami akan tiba disekolah jam 5 sore. Setelah selesai shalat dan berdoa. Usmif akan berkultum. Baru sebentar tiba tiba hujan turun. Dan hujannya tidak tanggung tanggung. Langsung deras. Kami pun mencari tempat berteduh. Untung saja ada saung saung didekat situ. Kami pun berlindung. Cukup lama juga menunggu hujan reda. Sangat dingiin. Ada yang sibuk mengobrol, melamun, dan masih ada juga yang sempat sempatnya selfie dalam keadaan seperti itu.
Hujan berhenti. Kami pun mulai berjalan pulang. Melewati jalan pintas. Ada beberapa anak yang membantu untuk mengangkat barang barang. Jalan yang kami lewati sekarang menjadi licin. Yang awalnya tanah menjadi lumpur. Becek. Kami sangat berhati hati. Tidak lama kemudian bus yang kami tumpangi tadi sudah kelihatan. Kami naik dan mencari tempat duduk. Lalu menunggu sampai akhirnya bus berjalan. Diperjalanan sangat macet. Bus 2 yang kami tumpangi akhirnya memutar balik melewati tol. Lama sekali. Saya tertidur. Ketika bangun ternyata belum sampai juga. Ternyata ada yang berdebat di bus ini. Perdebatan hanya main main saja. tentang kereta api. “Gejes gejes” nya berapa kali dari Bandung ke Surabaya. Yang benar saja kita akan menghitung berapa banyak bunyi “gejes gejes” itu. Yang berdebat adalah Ali (8) dan Veka (7). Kami tertawa melihat mereka bedua berdebat. Tidak terasa sudah hampir tiba disekolah. Ketika sampai kami buru buru turun. Ternyata lumayan capek juga duduk terus. Saya mengira bahwa bus 1 belum tiba. Ternyata mereka sudah tiba lebih dulu. Dan ada juga yang sudah pulang. Ada beberapa anak yang masih menunggu jemputan. Ada juga yang langsung pulang kerumahnya, karena jarak rumah dan sekolah tidak jauh. Saya, adik, dan sepupu sepupu saya menunggu cukup lama sampai kami dijemput. Sudah hampir memasuki waktu maghrib. Tinggal beberapa orang yang menunggu disekolah. Beberapa menit kemudian datanglah mobil yang sudah kami tunggu. Dan kami pun pulang dan beristirahat.

TAMAT

Senin, 22 September 2014

LDK (LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN)
BAGIAN 2
kali ini materi dibawakan oleh ustad miftah. Atau lebih akrab disapa usmif. Kali ini kami menonton video video yang berhubungan dengan kepemimpinan. Video video nya menarik. Kami mengambil sangat banyak pelajaran dari video video tersebut. Setelah selesai, kami diminta untuk makan siang dan shalat dzuhur. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 kami pun shalat berjamaah. Kami juga diberi waktu sekitar 30 menit untuk beristirahat dan makan siang. 30 menit berlalu, kami berkumpul kembali di aula. Kali ini materi dibawakan oleh bu adjeng. Pada materi ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Tentu saja laki laki dan perempuan dipisah. Simulasi awal, masing masing kelompok hanya diberi satu spidol dan satu kertas. Kami harus menggambar secara bergantian. Masing masing orang menggambarkan satu garis atau satu coretan dan sehingga nanti hasilnya akan menjadi sebuah gambar yang jelas. Temanya adalah kendaraan. Ketika hasil gambar diperlihatkan semuanya tertawa. Gambar gambarnya unik. Dan cerita dibalik gambar itu juga sangat lucu. Masih banyak lagi simulasinya. Menyenangkan.
Setelah itu tibalah saat yang menjadi puncak kegiatan LDK ini. Yang sangat ditunggu tunggu oleh anak bahtera. Kali ini pematerinya adalah pak Beben. Anak kelas 9 menjadi panitia. Yang mempersiapkan alat alat untuk kelangsungan kegiatan yang terakhir ini. Sebenarnya yang membuat materi kali ini ditunggu tunggu adalah karena kita akan bermain dengan air.
Permainan pertama menggunakan karet gelang dan sedotan. Karet gelang harus dipindahkan dari ujung ke ujung menggunakan sedotan. Tentu saja anak perempuan dan laki lakinya dipisah. Semuanya berteriak teriak. Ingin menjadi kelompok yang terbanyak mengumpulkan karet gelangnya. Setelah permainan pertama selesai kita pun langsung bermain permainan “puncaknya”. Sepertinya siswa siswi bahtera sangat suka dengan permainan yang menggunakan air.  Semuanya sangat bersemangat. Kali ini juga dibagi menjadi 8 kelompok. Ada babak 1 dan babak 2. Anak kelas 9 yang menjadi panitia membagi tugas. Bekerja sama. Seru sekali. Saking keasyikannya kami sampai lupa waktu. Sudah hampir memasuki waktu maghrib. Akhirnya acara LDK ini ditutup dengan shalawat bersama sama. Dan masing masing anak berganti baju lalu pulang ke rumah masing masing.

TAMAT